MANAJEMEN FILE:
Managemen Berkas Windows XP mengatur bagaimaca sebuah Berkas tersimpan didalam secondary storage. Berkas atau file dapat mempunyai struktur yang bersifat hirarkis (direktori, volume, dll.), windows XP mengatur file seperti berikut:
• Pembuatan dan penghapusan berkas.
• Pembuatan dan penghapusan direktori.
• Mendukung manipulasi berkas dan direktori.
• Memetakan berkas ke secondary storage.
• Mem-backup berkas ke media penyimpanan yang permanen (non-volatile).
• Pembuatan dan penghapusan direktori.
• Mendukung manipulasi berkas dan direktori.
• Memetakan berkas ke secondary storage.
• Mem-backup berkas ke media penyimpanan yang permanen (non-volatile).
Manajemen file dalam sistem operasi keluaran Microsoft Windows dapat dilakukan dengan memanfaatkan fungsi dan fasilitas yang ada pada program aplikasi file manager Windows Explorer. Aplikasi tersebut berfungsi untuk mengelola file dan folder, seperti menyalin file menjadi dua atau lebih salinan, menghapus atau memindahkan file atau folder ke tempat lain, seperti ke dalam disket atau folder lainnya.
Penggunaan menu dan operasi-operasi file pada Windows Explorer dan Konqueror ini relatif mudah digunakan dan sederhana. Umumnya, Windows Explorer dieksekusi lewat: Start Menu | Program | Accessories | Windows Explorer. Atau cara cepatnya dengan klik kanan pada Start Menu, kemudian pilih Explorer. Sedangkan untuk mengelola file dengan Konqueror, jika kita mengklik suatu direktori/folder, akan muncul dengan sendirinya, misal: direktori Home, klik menu utama | Home.
Contoh pada gambar penggunaan menu dan operasi-operasi file pada Windows Explorer dan Konqueror :
- Menu
Menu berisi kumpulan fungsi yang ada pada tampilan graphical user interface (GUI). Dengan menu akan memudahkan melakukan operasi pada objek file maupun folder. Contoh menu yang ada pada Windows Explorer yaitu: File, Edit, View, Go, Favorites, Tool, Help. Sedangkan pada Konqueror: Location, Edit, View, Go, Bookmark, Tools, Settings, Windows, Help. Apabila salah satu menu tersebut di-klik, akan keluar (pull-down) item-item menu lainnya yang menunjukkan fungsi lebih spesifik, seperti pada menu Edit, terdapat menu item: undo, cut, copy, paste, select All, dan lainnya. Sebenarnya, menu-menu yang mempermudah dalam pengelolaan ataupun perubahan file tidak hanya terdapat pada File Manager saja, Aplikasi seperti Internet Explorer, Microsoft Word serta aplikasi office lainnya banyak memanfaatkan kemudahan menu tersebut.
- Folder dan File
Folder ialah tempat disimpannya satu atau lebih file komputer. Dalam bahasa Inggris, folder artinya map, file sebagai berkas yang ada dalam map tersebut. Dengan adanya folder dengan diberi nama tertentu yang berisi sekumpulan file diharapkan pengelolaan penyimpanan data komputer dapat lebih teratur, rapi, tidak berceceran, dan mudah dicari.
File ialah elemen data pada penyimpanan sistem file. Dalam konteks sistem komputer, file merupakan sebuah arsip atau catatan atau berkas yang disimpan dalam format digital.
Karakteristik file antara lain:
- Disimpan dalam bentuk besaran bytes (besaran pada penyimpanan data digital).
- Memiliki kapasitas terbatas.
- Disimpan dalam sistem penyimpanan yang tidak mudah hilang (permanen), tidak ikut hilang saat komputer dimatikan.
- Tersimpan dalam sebuah direktori (ruang/space pada sistem penyimpanan komputer).
- Memiliki nama. Nama file tersebut dapat dilibatkan saat melakukan operasi file, seperti perintah operasi delete file pada DOS prompt> c:\delete test.txt. Dalam hal ini, test.txt merupakan nama file.
C. Tipe Data File
Tipe data file pada komputer dapat berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya. Tipe data file tersebut antara lain berupa file image (gambar), audio/audio-video (suara dan gambar hidup/film), text, file program, dan sebagainya.
Dalam penulisan nama file, perbedaan tipe data tersebut dibedakan pada penamaan ekstensi dari nama file yang bersangkutan. Dengan adanya ekstensi, sebuah file dibaca oleh OS (misal Windows) serta diasosiasikan dengan program yang sesuai. Ekstensi sebuah file ditunjukkan dengan 3 digit abjad atau angka dibelakang nama file yang dipisahkan dengan sebuah tanda titik. Sebuah ekstensi file diberikan berdasarkan jenis file yang bersangkutan. Misalnya untuk file program, ekstensinya adalah .exe, ekstensi file ini merupakan singkatan dari jenis file yang bersangkutan, yaitu EXEcutable. Contoh lainnya, nama file:intro.mp3, merupakan file dengan nama intro dan ektensi .mp3, merupakan file audio dengan format mp3; bab3.doc merupakan file dengan nama bab3 dan ekstensi .doc, ekstensi yang merupakan singkatan dari DOCument.
Program aplikasi yang diinstalasi pada suatu OS, baik Windows, Linux ataupun OS lainnya, akan membaca dan mengolah file yang memiliki ekstensi tertentu yang dikenalinya. File dengan ekstensi .doc dapat dibaca oleh program aplikasi Ms. Word, file dengan ekstensi .mp3 dapat dibaca oleh aplikasi mp3 player seperti winAmp. Dan sebaliknya pula, file .mp3 tidak dapat dibaca oleh Ms. Word, begitu pula file .doc tidak dapat dibaca oleh winAmp.
D. Operasi File dan Folder
Operasi file dan folder relatif mudah jika dilakukan pada file manager seperti Windows Explorer maupun Konqueror yang telah menggunakan graphical user interface. Berikut ini beberapa operasi yang sering kali dilakukan pengguna (contoh kasus pada Windows Explorer, secara umum cara pengoperasiannya relatif sama dengan Konqueror).
Membuat folder baru: Pilih menu: File | New | Folder. Tersedia pula pilihan untuk membuat file baru dengan jenis file tertentu, seperti file txt, doc, zip, dan sebagainya. Folder atau file baru tersebut akan tersimpan pada folder/direktori yang sedang dibuka saat itu.
Membuat folder/file baru dapat dilakukan pula dengan cara klik kanan tombol mouse pada direktori yang akan disimpannya folder/file baru tersebut. Misal saat membuka folder My Documents: klik kanan tombol mouse (pada kolom kanan) | New | Folder.
Kemudian di kolom bagian kanan akan muncul folder baru dengan nama New Folder yang siap untuk diganti dengan nama sesuai dengan keinginan. Jika folder tersebut akan diganti namanya dengan nama folder yang lain maka klik folder tersebut kemudian tekan F2 pada keyboard atau klik kanan, kemudian pilih rename, kemudian ganti nama folder dengan nama yang diinginkan.
Klik kanan | Rename | tulis nama baru | Enter.
Drag and Drop, ialah memindahkan file/folder pada layar monitor dengan memilih file/folder tersebut kemudian menekan terus tombol mouse selama mouse tersebut digerakkan sampai pada posisi file/folder tersebut akan disimpan. Contoh, saat memindahkan ikon dari satu posisi ke posisi lain pada desktop; dan memindahkan file ke folder lain pada Windows Explorer.
Tombol mouse yang ditekan terus tersebut bisa tombol kiri maupun kanan. Bedanya, jika tombol kanan yang ditekan, saat melepas tombol tersebut akan muncul pilihan apakah file/folder tersebut akan dikopi, dipindah, buat shortcut baru, atau cancel untuk membatalkan proses. Sedang jika tombol kiri hanya memindahkan atau mengkopi file/folder dari posisi (path) lama ke posisi baru.
Berikut ini contoh copy file dengan cara drag and drop:
- Klik file yang akan di copy
- Kemudian tahan klik tersebut dengan mouse klik kiri
- Sambil menahan klik tersebut, arahkan kursor mouse ke tempat tujuan untuk mengcopy dan lepaskan klik tersebut di tempat tujuan copy
- Hati-hati dalam mengcopy dengan cara ini, sebab jika menarik langsung dalam satu kolom maka file tersebut akan pindah dan bukan copy
Format drive.
Apabila disk diformat, maka data yang ada pada disk tersebut akan hilang. Contoh kasus berikut melakukan format pada drive a: yaitu floppy disk.
Adapun tahapan yang dapat dilakukan ialah:
1. Masukkan disket tersebut ke dalam Floppy Disk
2. Klik mouse pointer pada drive A:\
3. Klik kanan pada mouse kemudian akan muncul menu dan klik Format
4. Pilih format type full untuk diisk baru, atau quick untuk menghapus saja.
5. Masukkan label dengan nama sesuai kehendak
6. Klik start dan tunggu beberapa saat sampai proses format selesai
7. Kemudian Klik OK dan disket telah siap digunakan untuk diisi dengan data baru sesuai kehendak
Format dapat dilakukan pula pada DOS prompt. Posisikan kursor pada drive sistem, misal drive c:\ . kemudian ketik perintah format. Lengkapnya akan ditampilkan: c:\format a:
Untuk melakukan format pada drive lain dengan cara yang sama.
Copy file dapat dilakukan dengan cara:
- Drag and drop.
- klik kanan pada file yang akan dicopy, kemudian pilih copy. Setelah itu klik kanan pada folder tempat akan disimpannya file tersebut kemudian pilih paste.
- Klik file yang akan di copy | Klik menu edit | Pindahkan kursor ke folder yang dituju | kemudian klik edit menu |pilih paste.
- Klik file yang akan di copy | klik tombol copy pada toolbar di atas | Pindahkan kursor ke folder yang dituju | klik tombol paste pada toolbar.
Pada prinsipnya, copy file dari harddisk ke disket atau sebaliknya sama saja dengan copy file ke CD. Namun untuk copy file ke CD terdapat sedikit perbedaan yaitu terdapat satu tambahan proses yang biasa disebut burn atau write CD. Adapun tahapan copy data ke CD, antara lain:
- Buka program aplikasi burning CD, seperti Nero, atau untuk Windows XP dapat dilakukan langsung di Windows Explorer
- Copy data ke drive CD yang telah tersedia
- Burn CD, dengan cara memilih pada menu yang ada pada Aplikasi burning CD (misal Nero) atau pilih write file to CD bila melakukan copy data pada Windows Explorer XP.
Menghapus file atau folder, dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:
1. Pilih folder/file yang akan dihapus, kemudian tekan tombol delete pada keyboard, tekan yes jika ada konfirmasi untuk penghapusan file.
2. Pilih folder/file yang akan dihapus, kemudian klik delete pada toolbar (tombol di atas), jika ada konfirmasi maka tekan yes.
3. Pilih folder yang akan di hapus, kemudian pilih menu file dan pilih delete, jika ada konfirmasi maka klik yes.
4. Pilih folder/file yang akan dihapus, kemudian klik kanan, pilih delete, jika ada konfirmasi maka klik yes.
Mengembalikan file atau folder yang terhapus, atau tidak sengaja terhapus, dapat dilakukan dengan cara menggunakan fasilitas recycle bin. Fasilitas ini untuk menampung sementara file-file yang belum lama terhapus, namun tidak semua file yang terhapus dapat dikembalikan seperti semula. Jika kapasitas disk penuh atau file tersebut telah benar-benar terhapus maka file tersebut tidak dapat dikembalikan seperti semula.
Adapun caranya adalah sebagai berikut :
1. Tutup semua aplikasi yang sedang berjalan
2. Double Klik recycle bin pada icon-icon yang berada di desktop
3. Cari file yang telah terhapus dan yang akan dikembalikan
4. Klik kanan pada nama file atau folder tersebut, kemudian klik restore, maka file yang terhapus tadi telah kembali ke tempat semula
MANAJEMEN PROSES
Proses adalah keadaan ketika sebuah program sedang di eksekusi. Sebuah proses membutuhkan beberapa sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya. sumber daya tersebut dapat berupa CPU time, memori, file-file, dan perangkat-perangkat I/O. Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen proses seperti :
- Pembuatan dan penghapusan proses pengguna dan sistem proses.
- Menunda atau melanjutkan proses.
- Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi.
- Menyediakan mekanisme untuk proses komunikasi.
- Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock
Perangkat Lunak Sistem
Teknologi yang canggih dari berbagai macam peralatan atau perangkat keras komputer (hardware) akan berfungsi bila instruksi-instruksi tertentu telah diberikan kepadanya. Instruksi-instruksi tersebut disebut dengan perangkat lunak (software). Instruksi-instruksi perangkat lunak tersebut ditulis oleh manusia untuk mengaktifkan fungsi dari peralatan atau perangkat keras komputer. Ada berbagai macam perangkat lunak, salah satu dan yang paling utama adalah perangkat lunak sistem (system software).
Setiap komputer memiliki perangkat lunak sistem. Perangkat lunak sistem bertindak sebagai perantara antara pengguna komputer (user), perangkat lunak aplikasi (application software) dan perangkat keras komputer (hardware).
Posisi perangkat lunak sistem terhadap pengguna, perangkat lunak aplikasi dan perangkat keras komputer. Perangkat lunak sistem mengontrol segala aktivitas komputer serta memelihara sistem komputer beserta peralatan lain di dalamnya. Ada dua jenis perangkat lunak sistem, yaitu Sistem Operasi (operating system) dan Program Utilitas (utility program).
Sistem operasi lebih berperan dalam hal mengkoordinasi seluruh aktivitas komputer, sedangkan program. Utilitas berperan dalam hal memelihara sistem komputer. Kedua jenis perangkat lunak sistem ini biasanya tersedia secara berpasangan. Artinya setiap sistem operasi yang kita gunakan akan langsung dibekali oleh berbagai macam program utilitas yang sesuai untuk sistem operasi tersebut.
Sistem Operasi
Sistem Operasi adalah sekumpulan program komputer yang terdiri atas berbagai macam instruksi untuk mengkoordinasi seluruh aktivitas dan sumberdaya komputer, khususnya hardware komputer. Sistem operasi umumnya terinstal di dalam hard disk komputer. Meski demikian, untuk beberapa jenis komputer tertentu, misalnya komputer genggam dan PDA, sistem operasinya terinstal di dalam ROM.
Fungsi Sistem Operasi
Ada banyak sekali fungsi dari sistem operasi, beberapa diantaranya adalah: booting komputer, menyediakan antarmuka, manajemen program, mengelola sumber daya memori komputer, mengatur penjadwalan pekerjaan, konfigurasi hardware, manajemen file, dan administer security .
Menyalakan Komputer
Sistem Operasi sangat berperan saat menyalakan komputer. Proses menyalakan komputer disebut dengan booting. Ada dua jenis booting, yaitu warm boot dan cold boot. Warm boot adalah proses menyalakan kembali (restart) komputer yang sedang menyala. Pada Sistem Operasi Windows XP, Anda bisa melakukannya dengan cara mengklik Start > Turn Off Computer > Restart.
Cold boot adalah proses menyalakan komputer dari keadaan komputer benar-benar tidak menyala. Proses ini dimulai dari saat Anda menekan tombol Power On pada komputer.
Berikut ini adalah tahap-tahap yang akan dilalui saat cold boot :
1. Ketika Anda menekan tombol Power On pada komputer, maka power supply akan mengirimkan sinyal listrik kepada komponen-komponen komputer.
2. Prosessor komputer akan menyala dan akan mengakses BIOS di dalam ROM. BIOS adalah singkatan dari Basic Input/Output System yang berisi berbagai macam instruksi program untuk menyalakan komputer.
3. BIOS akan mengecek keberadaan beberapa komponen dalam komputer. Misalnya RAM, mouse, keyboard, hard disk, dan lain-lain. Proses ini disebut dengan Power On Self Test (POST). Beberapa hasilnya akan ditampilkan di layar monitor.
4. Hasil dari proses POST akan dibandingkan dengan data yang tersimpan dalam CMOS. CMOS adalah teknologi yang memanfaatkan tenaga baterai untuk menyimpan informasi mengenai konfigurasi komputer ketika komputer tidak menyala. Jika ada informasi yang berbeda, maka komputer akan mengeluarkan bunyi dan/atau menampilkan pesan kesalahan di layar monitor.
5. BIOS akan mencari beberapa file spesifik yang merupakan bagian dari Sistem Operasi. File-file itu disebut dengan file-file sistem (system files). BIOS akan mencarinya di hard disk, floppy disc atau CD-ROM. Tempat ditemukaannya file-file sistem disebut dengan boot drive.
6. File-file sistem diletakkan ke dalam RAM dan dieksekusi. Pada tahap ini, Sistem Operasi mulai mengambil alih kontrol terhadap komputer.
7. Sistem operasi meletakkan berbagai file-file konfigurasi lainnya ke dalam RAM. Pada tahap ini, sistem operasi akan menampikan antarmuka kepada pengguna. Komputer siap digunakan.
Menyediakan Antarmuka (user interface)
Salah satu fungsi sistem operasi adalah menyediakan antramuka kepada pengguna agar pengguna dapat menggunakan komputer tersebut dengan mudah. Ada tiga jenis antarmuka yang sering digunakan oleh berbagai macam sistem operasi, yaitu:
1. Command Line Interface.
Pada antarmuka ini, pengguna harus menuliskan baris-baris perintah jika ingin melakukan sesuatu. Pengguna harus hafal perintah yang digunakan serta harus paham aturan-aturan yang digunakan untuk menuliskan perintah tersebut. DOS adalah contoh sistem operasi yang menggunakan antarmuka jenis ini.
2. Menu Driven Interface.
Pada antarmuka ini, pengguna cukup memilih menu-menu jika melakukan sesuatu. Antarmuka jenis ini lebih mudah dibandingkan Command Line Interface, karena pengguna tidak perlu menghafal baris perintah serta tidak perlu tahu bagaimana aturan penulisan perintahnya.
3. Graphical User Interface (GUI).
Pada antarmuka jenis ini, pengguna dapat berinteraksi dengan sistem operasi melalui cara yang mudah. Pengguna dapat mengklik tombol atau gambar untuk melakukan sesuatu. Antarmuka jenis ini menyediakan tampilan yang lebih menarik dari pada jenis antarmuka lainnya, sehingga lebih nyaman digunakan. Windows XP adalah contoh Sistem Operasi yang menggunakan antarmuka jenis ini.
Manajemen Program
Beberapa sistem operasi mendukung multitasking, artinya seorang pengguna dapat menjalankan beberapa program komputer atau perangkat lunak aplikasi secara bersamaan dalam satu waktu. Contohnya adalah ketika Anda mengetik skripsi menggunakan Microsoft Word sambil mendengarkan musik dari Windows Media Player. Ketika melakukan multitasking, maka program yang aktif dan ditampilkan di layar monitor disebut dengan foreground, sedangkan yang tidak ditampilkan disebut background.
Foreground dan Background
Beberapa sistem operasi juga mendukung multiuser, yaitu dua atau lebih pengguna dapat menjalankan program secara bersamaan. Ada juga Sistem Operasi yang mendukung multiprocesing, yaitu dua atau lebih processor dapat berkerja dan menjalankan program secara bersamaan. Ketika sebuah komputer memiliki beberapa buah processor yang terpisah, maka dapat terbentuk sebuah fault tolerant computer, yaitu komputer yang akan tetap dapat berjalan baik meski ada komponen yang rusak.
Manajemen Memori
Sistem operasi juga berfungsi untuk mengoptimalkan penggunaan RAM. Dalam hal ini, sistem operasi akan melakukan beberapa hal berikut :
1. Mengalokasikan atau meletakkan data dan instruksi ke dalam area memori (RAM) yang tepat ketika data dan instruksi tersebut diproses.
2. Memonitor isi dari RAM.
3. Menghapus data atau instruksi yang sudah tidak digunakan lagi dari RAM.
Mengatur Penjadwalan Pekerjaan
Yang dimaksud pekerjaan di sini adalah operasi-operasi atau kegiatan-kegiatan yang di-manage oleh processor. Termasuk di dalamnya adalah kapan komputer menerima data dari peralatan input, kapan sebuah instruksi di proses, kapan informasi di tampilkan ke peralatan output, dan kapan data disimpan ke dalam media penyimpanan. Contoh mudah dari penjadwalan pekerjaan adalah proses spooling, yaitu proses mengatur antrian kegiatan pencetakan ke printer.
Konfigurasi Hardware
Setiap komponen atau peralatan yang terhubung dengan komputer harus memiliki driver, yaitu sebuah program kecil yang memberitahu sistem operasi bagaimana caranya menggunakan atau berkomunikasi dengan peralatan tersebut. Sebagai contoh, ketika Anda memasang sebuah printer di komputer Anda, maka Anda harus menginstal driver nya terlebih dahulu agar printer itu dapat digunakan.
Saat ini, banyak peralatan dan sistem operasi yang mendukung Plug and Play, yaitu suatu mekanisme dimana sistem operasi secara otomatis mengkonfigurasi peralatan tersebut sesaat setelah Anda memasangnya. Sehingga Anda tidak perlu menginstal driver-nya secara manual.
MANAJEMEN SISTEM M/K ( I/O)
Pekerjaan utama yang paling sering dilakukan oleh sistem komputer selain melakukan komputasi adalah Masukan/Keluaran (M/K). Dalam kenyataannya, waktu yang digunakan untuk komputasi lebih sedikit dibandingkan waktu untuk M/K. Ditambah lagi dengan banyaknya variasi perangkat M/K sehingga membuat manajemen M/K menjadi komponen yang penting bagi sebuah sistem operasi. Sistem operasi juga sering disebutdevice manager, karena sistem operasi mengatur berbagai macam perangkat ( device).
Fungsi-fungsi sistem operasi untuk sistem M/K:
Penyanggaan ( buffering). Menampung data sementara dari/ke perangkat M/K
Penjadwalan ( scheduling). Melakukan penjadualan pemakaian M/K sistem supaya lebih efisien.
Spooling. Meletakkan suatu pekerjaan program pada penyangga, agar setiap perangkat dapat mengaksesnya saat perangkat tersebut siap.
Menyediakan driver perangkat yang umum. Driver digunakan agar sistem operasi dapat memberi perintah untuk melakukan operasi pada perangkat keras M/K yang umum, seperti optical drive, media penyimpanan sekunder, dan layar monitor.
Menyediakan driver perangkat yang khusus. Driver digunakan agar sistem operasi dapat memberi perintah untuk melakukan operasi pada perangkat keras M/K tertentu, seperti kartu suara, kartu grafis, dan motherboard
Manajemen Sistem I/O
Sering disebut device manager. Menyediakan device driveryang umum sehingga operasiI/O dapat seragam (membuka, membaca, menulis,menutup). Contoh: pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca berkas pada perangkat keras, CD-ROMdan floppy disk .
Manajemen sistem I/O merupakan aspek perancangan sistem operasi yang terluas disebabkan sangat beragamnya perangkat dan begitu banyaknya aplikasi dari perangkat- perangkat itu.
Sistem operasi bertanggung jawab dalam aktivitas yang berhubungan dengan manajemen sistem/perangkatI/O:
Mengirim perintah ke perangkat I/O agar menyediakan layanan.
Menangani interupsi perangakat I/O .
Menangani kesalahan pada perangakat I/O.
Menyediakan antarmuka ke pengguna.
Ada juga beberapa perangkat keras yang terdapat pada I/O manajemen yaitu :
1. Pooling
Busy-waiting/ polling adalah ketika host mengalami looping yaitu membaca status register secara terus-menerus sampai status busy di-clear.
Pada dasarnya polling dapat dikatakan efisien. Akan tetapi polling menjadi tidak efisien ketika setelah berulang-ulang melakukan looping, hanya menemukan sedikit deviceyang siap untuk men-service, karena CPU processing yang tersisa belum selesai.
2. Interupsi
Mekanisme Dasar Interupsi :
Ketika CPU mendeteksi bahwa sebuah controller telah mengirimkan sebuah sinyal keinterrupt request line (membangkitkan sebuah interupsi), CPU kemudian menjawab interupsi tersebut (juga disebut menangkap interupsi) dengan menyimpan beberapa informasi mengenai state terkini CPU–contohnya nilai instruksi pointer, dan memanggil interrupt handler agar handler tersebut dapat melayani controller atau alat yang mengirim interupsi tersebut.
Fitur Tambahan pada Komputer Modern :
Pada arsitektur komputer modern, tiga fitur disediakan oleh CPU dan interrupt controller (pada perangkat keras) untuk dapat menangani interrupsi dengan lebih bagus. Fitur-fitur ini antara lain adalah kemampuan menghambat sebuah prosesinterrupt handling selama prosesi berada dalam critical state, efisiensi penanganan interupsi sehingga tidak perlu dilakukan polling untuk mencari device yang mengirimkan interupsi, dan fitur yang ketiga adalah adanya sebuah konsep multilevelinterupsi sedemikian rupa sehingga terdapat prioritas dalam penanganan interupsi (diimplementasikan dengan interrupt priority level system).
Penyebab Interupsi
Interupsi dapat disebabkan berbagai hal, antara lain exception, page fault, interupsi yang dikirimkan oleh device controllers, dan system call Exception adalah suatu kondisi dimana terjadi sesuatu/ dari sebuah operasi didapat hasil tertentu yang dianggap khusus sehingga harus mendapat perhatian lebih, contoh nya pembagian dengan 0 (nol), pengaksesan alamat memori yang restricted atau bahkan tidak valid, dan lain-lain.
System call adalah sebuah fungsi pada aplikasi (perangkat lunak) yang dapat mengeksekusikan instruksi khusus berupa software interrupt atau trap.
3. DMA
DMA adalah sebuah prosesor khusus (special purpose processor) yang berguna untuk menghindari pembebanan CPU utama oleh program I/O (PIO).
4. Handshaking
Proses handshaking antara DMA controller dan device controller dilakukan melalui sepasang kabel yang disebut DMA-request dan DMA-acknowledge. Device controller mengirimkan sinyal melalui DMA-request ketika akan mentransfer data sebanyak satuword. Hal ini kemudian akan mengakibatkan DMA controller memasukkan alamat-alamat yang dinginkan ke kabel alamat memori, dan mengirimkan sinyal melalui kabel DMA-acknowledge. Setelah sinyal melalui kabel DMA-acknowledge diterima, device controller mengirimkan data yang dimaksud dan mematikan sinyal pada DMA-request.
Hal ini berlangsung berulang-ulang sehingga disebut handshaking. Pada saat DMAcontroller mengambil alih memori, CPU sementara tidak dapat mengakses memori (dihalangi), walau pun masih dapat mengaksees data pada cache primer dan sekunder. Hal ini disebut cycle stealing, yang walau pun memperlambat komputasi CPU, tidak menurunkan kinerja karena memindahkan pekerjaan data transfer ke DMA controllermeningkatkan performa sistem secara keseluruhan.
Referensi :
http://kakeko.wordpress.com/2007/08/27/manajemen-file-3/
http://sobatpc.com/perbedaan-format-harddisk-ntfs-dan-fat/
http://id.wikipedia.org/wiki/FAT