Senin, 24 Oktober 2011

Keuntungan Linux

1. Linux merupakan projek WINE. WINE adalah project yang dikembangkan olehkomunitas free software dan open Source.
2. Linux Dibangun dengan lisensi GNU (General Open Source Public License) dan jelasmerupakan sistem operasi open source, maksudnya bahwa kode sumber untuk Linuxtersedia secara bebas untuk semua orang atau masyarakat siapapun juga dianjurkan bisa atau dapat untuk menggunakan perangkat lunak linux ini dengan memperbaikinya, danmenyebarkannya, Ini berarti bahwa semua turunan produk linux akan selalu bebas biaya.
3. Banyak dari konvensi disain untuk Unix juga ada pada Linux, dan adalah bagian pentinguntuk memahami dasar-dasar dari sistem Linux.
4. Sistem operasi yang lengkap yang :Stabil - aplikasi yang crash tidak menyebabkan sistem operasi Down.Reliable - Server Linux sudah biasa hidup dalam jangka waktu RATUSAN hari,dibanding Windows yang perlu diReboot secara berkala.Secara Ekstrim Sangat Bermanfaat.
5. Dilengkapi dengan puluhan lingkungan pengembangan aplikasi, termasuk C, C++,Fortran, Ada, toolkit seperti Qt dan beberapa bahasa script semacam Perl, Python, Awk,dan sed. Kompiler C pada Windows harganya lebih dari 1000 Dolar Amerika.
6. Fasilitas jaringan yang istimewa, memungkinkan untuk berbagi CPU.10. Lingkungan yang ideal untuk menjalankan server, seperti Web Server, FTP ServerAuthentication Server dan sebagainya.
7. Sistem operasi yang mudah untuk diupgrade.
8. Mendukung banyak prosesor sebagai standar.
9. Multi-Tasking yang nyata; memungkinkan untuk menjalankan lebih dari satu programpada waktu yang sama.
10. Sistem GUI (window) yang disebut X yang istimewa, ekivalen dengan Windows namunsangat mudah untuk dikastemisasi.
11. Seperti Xubuntu adalah turunan dari Distribusi Linux Ubuntu menggunakan DesktopXfce (XForms Common Environment). Xfce adalah lingkungan Desktop modern yangsederhana, cepat dan rapi. Dengan Sistem Operasi Xubuntu, user akan langsung merasakan kecepatan yangdiberikan oleh lingkungan Desktop Xfce yang memang dibuat untuk sistem denganresource kecil. Jadi tidak usah khawatir bila perangkat keras user bukan yang terbaru danterbaik - komputer user akan tetap berjalan cepat dengan Xubuntu.
12. Seperti di Sistem Operasi Xubuntu ini, sudah menyediakan Look&Feel yang modern danbersih. Tentu saja, user dapat meng-customize Desktop Xfce - dapat dipilih beragamkumpulan ikon, window borders, kumpulan warna, dll. Dengan istilah Hal ini membuatsuasana kerja desktop terlihat rapi.
13. Tidak seperti diwindows Semua tugas di Linux dapat diselesaikan menggunakan barisperintah atau command prompt atau shell atau sebutan biasa untuk linux disebutterminal, dapat dibuka dari Aplikasi lalu klik terminal, walaupun telah ada alat berbasisgrafik untuk semua program, tetapi kadang-kadang itu semua tidak cukup.
14. Penggunaan antarmuka baris perintah ini dalam Linux sudah merupakan Orientasi utamadari Linux yang berasal dari warisan Unix. Jadi antarmuka pengguna berbasis grafik dengan jendela, ikon dan menunya dibangun di atas dasar antarmuka baris perintah.Lagipula, hal ini berarti bahwa sistem berkas Linux tersusun agar dapat dengan mudahdikelola dan diakses melalui baris perintah.
15. Secara utamanya bahwa konfigurasi penting di Linux biasanya dapat dikendalikan secaraShell atau baris perintah dan
Semua konfigurasi dan setelan di Linux tersimpan di dalamberkas teks, untuk itulah maka para user mudah melakukan penggantian terhadap berbagaikonfigurasi atau setelan dalam linux ini.
16. Penggunaan perintah melalui shell akan lebih cepat dibanding melalui aplikasi berbasisgrafik dan hal ini masih berlaku sampai sekarang.
17. Sistem berkas Linux diorganisir dalam struktur hirarki, seperti pohon. Level tertinggidari sistem berkas adalah / atau
direktori root. Dalam filosofi disain Unix dan Linux,semua dianggap sebagai berkas, termasuk hard disks, partisi dan removable media. Iniberarti bahwa semua berkas dan direktori (termasuk cakram dan partisi lain) ada dibawah direktori root.
18. Semua berkas dalam sistem Linux mempunyai hak akses yang dapat mengizinkan ataumencegah orang lain dari menilik, mengubah atau mengeksekusi. Denganmempergunakan super "root" mempunyai kemampuan untuk mengakses setiap berkasdalam sistem. Setiap berkas memiliki pembatasan akses, pembatasan pengguna, danmemiliki asosiasi pemilik/grup.

Minggu, 16 Oktober 2011

SEJARAH LINUX

Linux atau GNU/Linux adalah sistem operasi bebas yang sangat populer. Istilah Linux atau GNU/Linux (GNU) juga digunakan bagi merujuk kepada keseluruhan edaran Linux (Linux distribution), yang selalunya disertakan program-program lain selain Sistem Pengoperasian. Contoh-contoh program adalah seperti Server Web, Bahasa Pengaturcaraan, Basis Data, Persekitaran Desktop (Desktop environment) (seperti GNOME dan KDE), dan suite kantor (office suite) seperti OpenOffice.org. Edaran-edaran Linux telah mengalami pertumbuhan yang pesat dari segi kepopuleran, sehingga lebih populer dari versi UNIX yang propritari (proprietary) dan mula menandingi dominasi Microsoft Windows dalam beberapa kasus.

Linux menyokong banyak Perkakasan Komputer, dan telah diguna di dalam berbagai peralatan dari Komputer pribadi sampai Superkomputer dan Sistem Benam (Embedded System) (seperti Telefon Mudahalih dan Perekam Video pribadi Tivo).

Pada mulanya, ia dibuat dan digunakan oleh peminatnya saja. Kini Linux telah mendapat sokongan dari perusahaan besar seperti IBM, dan Hewlett-Packarddan perusahaan besar lain. Para penganalisa menujukan kejayaannya ini disebabkan karena Linus tidak bergantung kepada vendor (vendor-independence), biaya perkakasan yang rendah, dan kepantasannya berbanding versi UNIX proprietari, serta faktor keselamatan dan kestabilannya berbanding dengan Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model pembangunan sumber terbuka.

Sejarah
Kernel Linux pada mulanya ditulis sebagai hobi oleh pelajar universitas Finland Linus Torvalds yang belajar di Universitas Helsinki, untuk membuat kernel Minix yang bebas dan dapat sunting. (Minix adalah projek pelajaran menyerupai UNIX direka untuk mudah dan bukannya untuk kegunaan perniagaan.) Versi 0.01 dikeluarkan ke Internet pada September 1991, Versi 0.02 pada 5 Oktober 1991. [1]

Berikutnya, beribu-ribu penulis program sukarelawan seluruh dunia telah menyertai projek ini.
Sejarah sistem pengoperasian berdasarkan Linux berkaitan arat dengan projek GNU, projek program bebas terkenal diketuai oleh Richard Stallman. Projek GNU bermula pada 1983 untuk membuat sistem pengoperasian seperti Unix lengkap — kompiler, utiliti aplikasi, utiliti pembangunan dan seterusnya — dikarang sepenuhnya dengan Program Bebas. Pada 1991, apabila versi pertama kerangka Linux ditulis, projek GNU project telah menghasilkan hampir kesemua komponen sistem ini — kecuali kernel. Torvalds dan pembangun kernel seperti Linux menyesuaikan kernel mereka supaya dapat berfungsi dengan komponen GNU, dan seterusnya mengeluarkan Sistem Pengoperasian yang cukup berfungsi. Oleh itu, Linux melengkapkan ruang terakhir dalam rancangan GNU.

Walaupun kernel Linux dilisensikan di bawah GNU General Public License, ia bukannya sebesar dari projek GNU.
Tux, seekor Penguin, merupakan logo dan maskot bagi Linux. Linux adalah tandaniaga (SN: 1916230) yang dimiliki oleh Linus Torvalds. Linux terdaftar sebagai "Program sistem pengoperasian komputer bagi penggunaan komputer dan operasi". Tandaniaga ini diletak setelah berlaku suatu kejadian di mana seorang pemalsu bernama William R Della Croce Jr mula menghantar surat kepada para pengedar Linux yang megklaim tandaniaga Linux adalah kepunyaannya serta meminta royalti sebanyak 10% dari mereka. Para pengedar Linux mulai mendorong agar tandaniaga yang asal diberi kepada Linus Torvalds. Perlisensian tandaniaga Linux sekarang dikendali oleh Linux Mark Institute.

Distribusi Linux
Lihat juga Distribusi Linux
Terdapat banyak edaran atau distribusi Linux (lebih dikenali sebagai Distro), yang dibuat oleh individu, grup, dan lembaga lain. Masing masingnya mungkin disertakan dengan program sistem dan program aplikasi tambahan, di samping menyertakan suatu program yang memasang keseluruhan sistem dalam komputer baru.

Inti bagi setiap edaran Linux adalah Kernel Linux, koleksi program dari projek GNU (atau projek lain), shell, dan aturcara utiliti seperti pustaka (libraries), Kompiler, dan Pengedit (editor). Kebanyakan sistem juga menyertakan aturcara dan utiliti yang bukan-GNU, bagaimanapun utiliti tersebut dapat diasingkan dan masih menyediakan sistem ala-Unix. Beberapa contoh adalah aturcara dan utiliti dari BSD dan Sistem Tetingkap-X (X-Window System). X menyediakan Antaramuka Grafik (GUI) yang asas bagi sistem Linux.

Aplikasi Sistem Pengoperasian berdasarkan Linux
Pengguna Linux, yang secara tradisinya perlu memasang dan melakukan konfigurasi terhadap sistem sendiri, lebih cenderung mengerti teknologi dibanding pengguna Microsoft Windows atau Mac OS. Mereka sering disebut "hacker" atau "geek". Namun stereotipe ini semakin berkurang dengan peningkatan sifat ramah-pengguna dan makin luasnya pengguna edaran Linux. Linux telah membuat pencapaian yang agak baik dalam pasaran komputer server dan komputer tujuan khusus. Contohnya, mesin render gambar, dan servis web. Linux juga mulai populer dalam pasaran komputer "desktop".

Linux merupakan asas kepada kombinasi program-server LAMP, kependekan dari Linux, Apache, MySQL, Perl/PHP,Python. LAMP telah mencapai kepopuleran yang luas di kalangan pembangun Web.

Linux juga sering digunakan sebagai Sistem Pengoperasian Benam. Biaya Linux yang murah memungkinkan penggunaannya dalam peralatan seperti Simputer, yaitu komputer biaya rendah yang disasarkan pada penduduk berpendapatan rendah di Negara-negara Membangun.

Dengan Persekitaran Desktop seperti KDE dan GNOME, Linux menawarkan Antarmuka Pengguna yang lebih menyerupai Apple Macintosh atau Microsoft Windows dari Antarmuka Baris Arahan seperti Unix. Justru itu, lebih banyak program grafik dapat didapati pada Linux, yang menawarkan berbagai fungsi yang ada pada utiliti komersil.

Pasaran serta dapatpakai
Linux yang pada awalnya hanya merupakan sistem pengoperasian yang digunakan oleh peminat komputer, telah menjadi sistem yang lebih Ramah-pengguna, dengan antaramuka grafik yang berbagai macam aplikasi yang lebih mirip sistem pengoperasian konsumer lain, dari baris arahan Unix. Namun kesan ini telah menimbulkan kritikan ramai, termasuk dari penyokong Linux. Mereka berpendapat bahwa Linux dan projek program bebas masih belum mencapai faktor ke'dapatpakai'an yang memuaskan. Persoalan tentang ke'dapatpakai'an Linux berbanding Windows atau Macintosh masih menjadi isu perdebatan yang hangat. Pasaran Linux dalam komputer "desktop" masih agak kecil tapi semakin berkembang. Menurut Lembaga Penyelidikan Pasaran IDC, besar pasaran bagi Linux pada tahun 2002 adalah 25% bagi pasaran server, dan 2.8% bagi pasaran Komputer pribadi.

Bagi mereka yang hanya biasa menggunakan Windows atau Macintosh, Linux mungkin kelihatan lebih sukar disebabkan perbedaan dalam melakukan berbagai kerja komputer. Dan lagi, lebih mudah untuk mencari sokongan teknis bagi Windows atau Mac OS dibandingkan Linux. Tambahan lagi, secara lazimnya pengguna perlu menukar program yang sering digunakan, disebabkan program tersebut tidak didapati dalam Linux (atau pilihan yang agak terbatas, terutamanya permainan komputer). Faktor lain adalah sifat ragu-ragu pengguna yang merasa susah untuk melepaskan sistem pengoperasian mereka (banyak pengguna masih menggunakan versi Windows yang lama). Selain itu, kebanyakan komputer didatangkan dengan Windows sedia dipasang (preinstalled). Faktor-faktor ini menyebabkan perkembangan Linux yang agak lambat.

Walau bagaimanapun, kelebihan Linux seperti biaya rendah, sekuritas yang lebih aman, dan tidak bergantung pada vendor, telah menggalakkan penggunaan yang meluas di kalangan koperasi dan kerajaan. Dalam situasi ini, halangan yang disebut di atas dapat dikurangkan karena hanya aplikasi/utiliti yang terbatas digunakan, serta kerja pentadbiran komputer (administration) dikendalikan oleh sekumpulan pekerja pakar IT yang sedikit.

Terdapat berbagai kajian yang dilakukan terbatas biaya serta ke'dapatpakai'an Linux. Relevantive, (sebuah lembaga berpusat di Berlin, yang mengkhusus dalam rundingan lembaga tentang ke'dapatpakai'an program, serta servis web), telah membuat kesimpulan bahawa ke'dapatpakai'an Linux bagi pekerjaan dengan komputer "desktop" adalah hampir sama dengan Windows XP. Bagaimanapun, kajian oleh IDC (yang dibiayai oleh Microsoft) mengklaim bahwa Linux mempunyai biaya pemilikan (Total Cost of Ownership) yang lebih tinggi berbanding Windows.

Linux juga sering dikritik karena jadwal pembangunannya yang tidak dapat diduga. Secara langsung, menyebabkan pengguna Enterprise kurang selesa dengan Linux dibanding sistem pengoperasian lain (Sumber:Marcinkowski, 2003). Pilihan yang banyak dalam edaran Linux juga dikatakan mengelirukan konsumer, dan vendor program.
[sunting]

Instalasi
Proses pemasangan yang sukar sering-kali menjadi penghalang bagi pengguna baru, namun proses ini sekarang menjadi lebih mudah akhir akhir ini. Dengan penerimaan Linux oleh beberapa pengeluar PC (Komputer pribadi) terbesar, komputer yang disedia-pasang dengan edaran Linux dapat didapati. Ada juga edaran Linux yang dimana Linux di-boot secara terus dari Live CD tanpa perlu memasangnya ke dalam Hard Disk. Contoh-contoh edaran Linux berbentuk Live CD adalah Knoppix/Gnoppix dan Gentoo. Gambar ISO bagi CD untuk edaran Linux tersebut biasanya dapat dimuat turun dari Internet, ditulis ke CD, dan selanjutnya membootkan CD tersebut.
[sunting]

Konfigurasi
Konfigurasi bagi kebanyakan setting Linux seringkali perlu dilakukan menerusi penyuntingan berkas teks dalam direktori /etc. Terdapat juga utiliti seperti Linuxconf dan GNOME System Tools yang bertujuan memudahkan kerja ini dengan menyediakan antaramuka grafik. Namun baris arahan merupakan cara paling lazim digunakan.

Dukungan
Dukungan bagi Linux biasanya didapatkan menerusi peer(dalam konteks ini bermaksud rakan dalam talian) - pengguna Linux lain di dalam forum internet, newsgroup dan senarai mel. Kumpulan Pengguna Linux (LUG, Linux User Group) telah didirikan di sulurh dunia untuk membantu pengguna lokal, pengguna baru, dan pengguna berpengalaman. Bantuan termasuk pemasangan, penggunaan, penyelenggaraan serta menggalakkan perkembangan sistem Linux.

Pembekalan komersil bagi edaran Linux secara umumnya mengamalkan model perniagaan dengan menyediakan sokongan. Sokongan partai ketiga juga sudah tersedia

Skala Usaha Pembangunan Linux
Sebuah studi (More Than a Gigabuck: Estimating GNU/Linux's Size [2]) Terhadap Red Hat Linux 7.1 menemukan bahwa edaran ini berisi 30 juta baris kode source (‘’source lines of code (SLOC)’’). Menggunakan model biaya COCOMO studi ini menunjukan bahwa edaran ini memerlukan waktu pengembangan sebanyak 8000 tahun, apabila software ini di kembangkan dengan cara proprietasi konvensional. Dan akan memakan sekitar 1.08 miliar dolar (dolar tahun 2000) untuk di kembangkan di Amerika Serikat.

Mayoritas dari kode (71%) ditulis dalam C, namun banyak bahasa lain digunakan, termasuk C++ shell scripts, Lisp, assembly language, Perl, Fortran dan Python.
Sekitar setengah dari kodenya di lisensikan di bawah GPL.
Kernel Linux kernel mengandung 2.4 juta baris kode, atau sekitar 8% dari total, Menunjukan bahwa mayoritas dari edaran Linux terdiri dari kode yang tidak terkandung dalam Kernel Linux.
[sunting]

"GNU/Linux"
Lihat Kontroversi Penamaan GNU/Linux
Disebabkan utiliti-utiliti dari projek sistem pengoperasian bebas GNU - tanpa ini sistem Linux tidak akan menyerupai sistem Unix dalam perspektif pengguna - Richard Stallman dari GNU/FSF memohon agar kombinasi sistem (projek GNU dan kernel Linux), disebut sebagai "GNU/Linux". Pengguna edaran Linux dari projek Debian lebih cenderung menggunakan nama tersebut. Kebanyakan pengguna lebih mudah menggunakan istilah "Linux".

Tindakan Undang-undang (Litigasi)
Artikel utama: SCO Vs IBM Pada bulan Mac 2003, Kumpulan SCO (SCOG - SCO Group) telah mengeluarkan saman terbatasap IBM yang mengklaim bahwa IBM telah memasukkan sebesar dari bahan intelektual milik SCOG ke dalam kernel Linux, di mana ia merupakan pelanggaran terbatasap lisensi IBM untuk menggunakan UNIX. Lisensi tersebut dikatakan dipegang oleh Kumpulan SCO. Tambahan lagi, Kumpulan SCO juga telah mengirim surat kepada beberapa lembaga dan memberi amaran tentang penggunaan Linux tanpa lisensi dari kumpulan SCO akan menerima tindakan dari mereka. Kumpulan SCO juga mengeluarkan pernyataan pada media massa yang mereka akan menyaman pengguna Linux selanjutnya. Kontroversi ini telah mencetus beberapa kecaman oleh Kumpulan SCO terbatasap Novell, DaimlerChrysler, dan AutoZone, selain saman balik oleh Red Hat dan pihak lain terbatasap SCOG.
        sumber

Rabu, 27 Juli 2011

Sejarah Old Trafford

Nama: Old Trafford
Julukan: Theatre of Dreams
Peresmian: 1909
Kapasitas: 76.000 kursi
Kehadiran Record: 76962; Serigala-Grimsby, 25 Maret 1939
Alamat: Sir Matt Busby Way, Trafford Manchester, Old, M16 0RA

Old Trafford diresmikan pada tahun 1910. Stadion ini diproyeksikan oleh arsitek Archibald Leitch untuk menjadi tuan rumah hingga 80 000 penonton. Utama Stand dilindungi oleh serangkaian penampungan kecil. Stadion itu ditandai dengan tribunes besar di setiap sisi lapangan, semuanya terhubung dengan menutup tingkatan untuk membuat berdering satu kali. Cincin ini terus tingkatan itu unik di Inggris, karena pada waktu itu semua stadion Inggris lainnya ditandai dengan tingkatan yang terpisah dengan sudut terbuka.

Setelah pemboman selama Perang Dunia Kedua, stadion itu sangat hancur dengan beberapa bagian tingkatan yang tersisa, serta terowongan pemain yang masih berfungsi untuk membimbing para pemain ke lapangan hari ini. Sisa dari stadion dibangun lagi dalam bentuk yang sama seperti yang dirancang dalam rencana asli. Pada tahun 1965 arsitek Ernest Atherden menambahkan tingkat kedua dari tingkatan di Stand Utara. Ini adalah pertama kalinya stadion berisi beberapa balkon. Aspek inovatif dan fakta bahwa Stand Utara berisi atap melindungi besar, mengakibatkan stadion untuk menjadi salah satu tempat hosting selama Piala Dunia 1966. Tak lama setelah itu, desain baru yang dipimpin stadion yang akan diperbesar lebih lanjut.

Selama pertengahan tahun sembilan puluhan, stadion menghadapi seri lain yang penting dari transformasi. Semua tribunes namun Main Stand adalah layanan direkonstruksi dan baru seperti kotak swasta, museum, dan kuartal umum Manchester United ditambahkan juga.

Selama bertahun-tahun, stadion juga menjadi tujuan akhir dari banyak penggemar Red Devils - sebagai khas Manchester United fans disebut - yang terakhir surat wasiat yang terlibat abunya ke tersebar di balik dua pintu. Legendaris Sir Matt Dusby, pelatih mengesankan dari Manchester United selama lima puluhan dan enam puluhan, juga menemukan tujuan akhir di stadion. patung-Nya dapat ditemukan di depan pintu masuk utama. Pada tanggal 6 Februari 1958, tujuh pemain Manchester United tewas dalam kecelakaan pesawat di Munich, Jerman. Pada dinding luar stadion, orang dapat menemukan sebuah jam kerja yang berdiri sebagai monumen bagi mereka yang kehilangan nyawa mereka dalam kecelakaan itu.

Old Trafford juga disebut Theatre of Dreams terima kasih kepada daya tarik tersebut, suasana magis di sekitar lapangan, juga ditandai dengan kursi merah di Red Devils. Bagian luar stadion, di sisi lain, memiliki karakter yang lebih anonim dengan sebagian besar batu bata dicampur diselingi dengan jendela besar di kaca dan dikelilingi oleh struktur mengesankan dalam baja yang berisi empat persegi panjang mendukung balok untuk menahan atap. Dilihat dari agak jauh, stadion terlihat seperti sebuah gudang raksasa yang muncul antara rumah-rumah kecil khas di bata, mengingat sejarah Manchester, salah satu kota pertama yang dipengaruhi oleh Revolusi Industri.



sumber

Minggu, 01 Mei 2011

Congklak

Congklak atau bisa juga disebut dhakon adalah suatu permainan tradisional yang saya sering mainkan saat saya kecil dulu. Papan congklak biasanya terbuat dari kayu atau ada juga yang terbuat dari plastik dengan harga lebih murah. Bentuknya  seperti perahu dan didalamnya terdapat lubang -lubang yang berlawanan di sisi kanan-kiri, yang umumnya berjumlah tujuh buah serta dua lubang besar di ujung papan yang biasa saya sebut “rumah”. Selain papan congklak, ada juga biji-bijian yang merupakan alat utama untuk bermain congklak. Biji yang saya sering gunakan adalah sawo, atau bisa juga dari plastik yang dibentuk serupa biji dan batu-batuan.

Untuk bermain congklak dibutuhkan dua orang pemain. Biji-bijian yang diperlukan adalah sebanyak 98 buah. Inti dari permainan ini adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya biji di dalam lubang besar atau “rumah”. Masing-masing lobang diisi dengan tujuh buah biji. Selanjutnya, salah seorang yang sudah disepakati untuk jalan terlebih dahulu  memilih lobang yang akan dijalankan dan meletakkan biji tersebut ke masing-masing lobang yang dilaluinya termasuk lubang “rumah” dan seterusnya. Oh ya, arah jalan adalah searah jarum jam. Bila saat berjalan biji di genggaman habis di lobang kecil yang terdapat biji lain, pemain bisa mengambil biji tersebut dan terus jalan. Jika biji genggaman habis di lobang “rumah”, maka pemain tetap dapat melanjutkan dengan memilih lobang di sisi miliknya.  Jika habis di lobang kecil yang kosong di sisinya, pemain dapat mengambil biji yang terletak berhadapan (lobang milik lawan), biasa saya menyebutnya “tembak”. Tetapi jika habis di lubang kosong milik lawan maka permainan anda mati. Permainan akan berakhir jika tidak ada lagi biji yang bisa diambil dan pemenang adalah yang memiliki biji paling banyak di “rumah”nya.

Saat bermain congklak banyak hal positif yang bisa kita dapat. Digunakannya papan kayu dan biji untuk bermain congklak menunjukkan adanya pemanfaatan sumberdaya alami yang ada di sekitar kita sebagai sarana permainan, hal ini selaras dengan yang saat ini digaungkan oleh banyak orang yakni “back to nature“. Dengan congklak, kita juga dilatih untuk cermat dan belajar berstrategi untuk memenangkan permainan ini. Nilai positif lain yang menurut saya paling besar dari permainan congklak adalah nilai kejujuran. Saat bermain congklak kita dibiasakan untuk senantiasa jujur dalam menjalankan biji yang ada di genggaman tangan kita.

Entah kenapa saat ini saya jarang melihat anak kecil bermain congklak lagi. Mungkin kalah saing dengan playstation atau permainan teknologi lainnya yang lebih canggih. Padahal congklak adalah permainan dengan harga murah untuk belajar suatu hal yang sangat mahal harganya yakni kejujuran dan budaya bangsa.


sumber : sosbud.kompasiana

Makanan khas Jawa Tengah

Berikut adalah makanan khas yang terdapat di Jawa Tengah, menurut kabupaten/kota:

    * Purwodadi: swikee, nasi becek, kecap, sale pisang
    * Banjarnegara: dawet ayu, buntil
    * Semarang: Lunpia/lumpia, soto ayam, sate sapi, bandeng presto, nasi goreng babat, ayam goreng kraton  tulang lunak, kue-kue pia, sate kambing bumbu kecap, martabak malabar, kue bandung, tahu petis, tahu gimbal, wingko babat
    * Boyolali: marning (jagung goreng), paru goreng, brem cap suling gading, krupuk rambak
    * Blora: Sega Pecel, sate ayam blora, soto ayam blora, tahu campur
    * Brebes: telor asin, sate kambing (di Tanjung. Brebes hingga kini dikenal sebagai sentra penghasil bawang merah
    * Demak: nasi garang asem, sambel blimbing wuluh, kwaci (Demak pernah terkenal sebagai sentra penghasil semangka)
    * Jepara: es gempol (es pleret), rondo royal (tape goreng), klenyem (ketela parut goreng isi gula merah), kuluban (urap: nangka muda, kacang panjang dan daun mudanya, tauge/kecambah mentah, buah petai cina mentah), pecel ikan laut bakar dengan sambal santan kelapa, sate udang, terasi jepara, tempong (blenyik) ikan teri, durian petruk
    * Klaten: ayam goreng kalasan, bebek goreng, emping mlinjo
    * Kudus: soto ayam, sate kerbau, lentog, dodol, jenang kudus, madu mongso
    * Pati: nasi gandul, sate ayam,
    * Pekalongan: nasi gandul, soto tauco (tauto), nasi megono
    * Pemalang: nasi grombyang, lontong dekem, sate loso
    * Purwokerto: tempe mendoan, gethuk goreng, soto sokaraja / sroto sokaraja, nopia
    * Purworejo: kue lompong, clorot (semacam dodol yang dibungkus daun kelapa secara memilin), gebleg (baca ge- seperti e pada kata senang dan -bleg seperti e pada kata becek), kue satu, dawet hitam, lanthing
    * Purbalingga: rujak kangkung, tahu gecot, soto kriyik, es duren, klanting
    * Rembang: bandeng duri lunak (di Juwana), sirup kawis-ta
    * Salatiga: bakso urat, bakso babat, kripik paru, ting-ting gepuk
    * Solo: gudeg, sate kambing, thengkleng, srabi solo, nasi liwet, timlo solo, racikan salat, krupuk karak/gendar, bakso popular ukuran bola golf, tahu acar, sayur tumpang
    * Sragen: nasi garang asem, sate sragen,
    * Sukoharjo: welut goreng
    * Tegal: "teh poci" (teh yang diseduh dalam poci tanah liat kecil dan diminum dengan gula batu), sate tegal (sate kambing muda khas Tegal), sate bebek majir, pilus, krupuk antor, nasi bogana (nasi megono), Sauto (soto ayam/babat khas Tegal dengan bumbu tauco). Tegal hingga saat ini dikenal sebagai sentra penghasil teh.
    * Wonogiri: gaplek, tiwul
    * Wonosobo: mie ongklok, sagon, tempe kemul, geblek, wedang ronde, manisan carica, keripik jamur, dendeng gepuk
    * Ungaran: tahu baxo, sate kempleng, krupuk bakar



sumber : wikipedia

Tayub

Tayub atau tayuban adalah kesenian tradisional khas suku Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tayub merupakan istilah yang digunakan oleh orang Jawa dalam sebuah seni tari. Kesenian ini sangat populer di kalangan masyarakat Jawa karena tampilannya yang atraktif, dinamis, estetis dan ekspresif. Tari Tayub adalah seni tari yang menjadikan perempuan sebagai unsur dominan. Dengan menggunakan pakaian khas orang Jawa tempo dulu, seperti penggunaan Jarit (kain panjang untuk pakaian bawahan) serta selendang yang terikat dileher, para perempuan penari tayub menari dengan begitu lemah gemulai untuk menghibur dan mengajak berjoget para penonton. Para penonton di sini sebagian besar adalah kaum lelaki.

Ajakan joget dari sang wanita penari Tayub ini disimbolkan dengan peletakan selendang pada leher penonton laki-laki. Para lelaki yang telah diikat dengan seledang pada lehernya tidak dapat menolak ajakan si penari. Atas jasanya, kemudian para penari tayub akan mendapatkan uang/sawer. Semakin banyak sawer yang diberikan, maka si penari Tayub semakin lama berjogetnya. Mereka terus menari dengan diiringi satu unit musik gamelan Jawa berupa ketuk, kenong, kempol, gong suwukan, terompet, kendang dan angklung. Selain itu, para penari Tayub biasanya juga mendendangkan lagu-lagu ataupun syair-syair Jawa seperti gurindam yang berisi nasehat-nasehat bijak, seperi nasehat untuk membina rumah tangga dengan baik.

Sejarah mencatat, kesenian Tayub pertama kali muncul di kalangan masyarakat Blora, Jawa Tengah. Kesenian ini menjadi ajang hiburan masyarakat Blora yang notabene sebagian besar adalah para petani. Masyarakat petani yang cenderung memiliki pola hidup dan pikir tradisional, dalam konteks ini lebih menggemari kesenian lokal-tradisional daripada kesenian modern kaum urban. Namun, apakah kesenian tayub merupakan hasil dari kesenian rakyat? Pertanyaan ini, setidaknya akan mengantarkan kita pada teori yang digagas oleh Clifford Geertz.

Jika kita mengikuti kategori sosial yang digagas oleh Clifford Geertz dalam bukunya “The Religion Of Java”, maka kesenian ini dapat digolongkan sebagai kesenian milik kaum priyayi. Kaum priyayi di sini adalah mereka yang memiliki garis keturunan dari para keluarga bangsawan keraton Jawa, yakni kesunanan Yogyakarta dan Surakarta. Sudah bukan rahasia apabila kesenian yang dianggap cukup representatif untuk mewakili masyarakat Jawa secara keseluruhan adalah kesenian yang dihasilkan oleh pihak keraton. Sementara itu, kesenian yang lahir dari rahim kaum alit, rakyat kecil tidak cukup representatif sehingga kesenian mereka lebih seringkali dimarjinalkan. Artinya, kesenian yang dihasilkan oleh rakyat kecil seringkali tidak mendapatkan pengakuan, terutama dari pihak keraton.

Sejalan dengan pemikiran di atas, Kuntowijoyo lebih memaknai kesenian yang lahir dari rahim kaum priyayi sebagai sebuah legitimasi bagi kekuasaan keraton. Dalam konteks ini, menurut interpretasi penulis, kesenian dapat digolongkan menjadi dua bentuk. Pertama, kesenian yang memiliki pola. Dalam kategori ini, kesenian yang lahir dari rahim kaum priyayi lebih terpola dan terstruktur dibandingkan dengan kesenian kaum alit. Kedua, kesenian yang tidak berpola. Dalam konteks ini, kesenian rakyat-lah yang dianggap tidak memiliki pola yang jelas. Hal ini tercermin dari bahasa dan simbol yang digunakan kaum alit yang jauh dari budaya keraton yang ketat. Terlepas dari apakah kesenian Tayub juga merupakan wujud nyata adanya legitimasi dari kaum bangsawan, Tayub tetap-lah sebuah kesenian yang estetis yang layak diklaim sebagai kesenian dalam konteks Jawa. Sebab realitanya kesenian ini memang telah menjadi primadona di kalangan rakyat Jawa, khususnya rakyat pinggiran.

Sungguhpun demikian, yang patut disayangkan adalah munculnya stereotipe negatif dari sebagian besar masyarakat Indonesia yang selalu dilekatkan pada genre kesenian ini, Tayub. Kesenian yang menjadikan unsur perempuan sebagai unsur dominan memang masih dianggap sebagai sebuah cacat bagi struktur sosial masyarakat Indonesia yang budaya patriark-nya sangat kuat. Dalam konteks inilah, perempuan dalam masyarakat patriark selalu diletakkan pada tempat yang inferior, sementara para lelakinya di tempat yang lebih superior.

Stereotipe negatif inilah yang menjadikan kesenian Tayub semakin termarjinalkan dalam kehidupan masyarakat Jawa dewasa ini. Kalaupun tidak, esensi dari seni Tayub telah luntur, hilang diterpa arus zaman. Dengan kata lain, kesenian yang pada awalnya berfungsi sebagai sebuah hiburan yang bernuansa seni estetis dengan nilai-nilai budaya adiluhung ini telah beralih fungsi menjadi kesenian erotis yang hanya berfungsi sebagai pemuas nafsu belaka. Dengan menonjolkan sisi-sisi tertentu, misalnya sisi sensitif pada wanita, seperti “maaf” bagian dada pada wanita yang agak terbuka. Maka, kita-pun sering melihat tarian ini tak lagi menampilkan esensinya. Syair-syair yang pada awalnya berisi nasehat bijak berubah menjadi lagu-lagu yang berkonotasi negatif.

Padahal, dalam kajian etimologi, Tayub bermakna “ditata ben guyub” , diatur agar tercipta kerukunan. Makna ini merupakan esensi kesenian Tayub yang harus ditampilkan. Namun, citra buruk ataupun stereotipe negatif yang telah dilekatkan pada Tayub seakan mendarah daging dalam sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Tayub bagi masyarakat luas, hanya dipandang dari sisi negatifnya, menjadi sebuah kesenian mesum, berkualitas rendah dan bertendensi erotis. Realitas inilah yang semakin menyudutkan kesenian Tayub, sehingga cap berkesenian dalam wujud para pelaku seni Tayub, yakni penari Tayub (ledhek) dan penabuh gamelan merupakan berkesenian yang tidak berseni.

Dimensi Mistis

Pada umumnya, banyak sekali kesenian Jawa yang bernuansa mistis, salah satunya adalah Tayub. Konon, para wanita penari Tayub menggunakan medium ataupun cara-cara mistis, seperti penggunaan susuk sebagai alat daya pikat dalam menarik para audiens atau penonton. Terlebih, para audiens-nya adalah kaum lak-laki. Entah benar atau tidak, toh kenyataannya, dalam kesenian Tayub memang menyimpan dimensi mistis. Dimensi mistis ini terletak pada unit gamelan Jawa yang digunakan sebagai musik pengiring tarian Tayub. Dalam masyarakat Jawa, pembuatan dan perawatan unit gamelan selalu menjadi ritual yang disakralkan. Misalnya, dimensi mistis ini telah terwakili oleh tradisi Sekaten di keraton Yogyakarta. Dalam upara Sekaten, dua perangkat gamelan (Kanjeng Kyai Nagawilaga dan Kanjeng Kyai Guntur Madu) menjadi simbol dilaksanakannya upacara sakral itu.

Dimensi mistis pada kesenian Tayub, pada akhirnya menghantarkan kita pada sebuah pemahaman bahwa kesenian ini lebih tepat dikatakan sebagai kesenian rakyat daripada kesenian keraton. Simbol magis dan mistis yang ada dalam kesenian ini merupakan ciri khas dari kultur kaum abangan, yakni masyarakat pinggiran yang kultur religiusitasnya tidaklah kuat. Pengertian yang demikian, secara implisit berarti bahwa kesenian ini memang tidak dapat diterima dan berkembang dalam masyarakat luas. Artinya, kesenian ini hanya dapat tumbuh dalam lokus yang terbatas. Meskipun demikian, ini tidak berarti bahwa kesenian ini tidak layak disebut sebagai sebuah entitas kesenian. Sebab, bagaimanapun, menurut Kuntowijoyo, yang dinamakan kesenian adalah karya ataupun tradisi yang lahir dari suatu kelompok tertentu.

Sementara itu, Ignas Kleden mendefinisikan kesenian sebagai sebuah karya seni yang mengandung unsur hiburan serta sarat akan nilai dan norma pada masyarakat. Jadi, apabila merujuk pada pemikiran Ignas, asalkan kesenian ini tetap mempertahankan esensinya yang lekat dengan nilai dan norma orang Jawa, tentunya Tayub menjadi sangat layak diklaim sebagai sebuah kesenian.

Selain itu, Tayub juga dapat dikatakan sebagai bentuk seni perlawanan perempuan Jawa. Setidaknya, lewat kesenian Tayub, para penari Tayub bisa sejenak terlepas dari jerat kultur sosial patriark pada masyarakat Jawa. Dengan upah yang diterimanya, perempuan penari Tayub menjelma sebagai pribadi yang lebih mandiri dibandingkan dengan perempuan Jawa pada umumnya yang hanya meminta uang dari sang pria (suaminya). Tidak hanya itu, Tayub sebenarnya juga bisa menjadi ajang untuk saling bersosialisasi di tengah masyarakat. Kedekatan para penari dengan audiensnya telah menghilangkan jurang pemisah. Mereka seakan terikat dalam sebuah emosi kesenian.  Lantas, pertanyaannya, apakah berbagai nilai-nilai tersebut masih dapat bertahan? Barangkali, hanya perjalanan waktulah yang dapat menjawabnya. Meskipun demikian, kita harus tetap berusaha untuk menjaga dan melestarikan seni tari Tayub sebagai salah satu khasanah budaya milik bangsa.


sumber : iyanfukuyama.multiply

Tanjidor

OrkesTanjidor sudah tumbuh sejak abad ke 19, berkembang di daerah pinggiran. Menurut beberapa keterangan, orkes itu berasal dari orkes yang semula dibina dalarn lingkungan tuan-tuan tanah, seperti tuan tanah Citeureup, dekat Cibinong.

Pada umumnya alat-alat musik pada orkes Tanjidor terdiri dari alat musik tiup seperti piston (cornet a piston), trombon, tenor, klarinet, bas, dilengkapi dengan alat musik pukul membran yang biasa disebut tambur atau genderang. Dengan peralatan tersebut cukup untuk mengiringi pawai atau mengarak pengantin.

Untuk pergelaran terutama yang ditempat dan tidak bergerak alat-alatnya sering kali ditambah dengan alat gesek seperti tehyan, dan beberapa membranfon seperti rebana, bedug dan gendang, ditambah pula dengan beberapa alat perkusi seperti kecrek, kempul dan gong.

Lagu-lagu yang biasa dibawakan orkes tanjidor, menurut istilah setempat adalah “Batalion”, “Kramton” “Bananas”, “Delsi”, “Was Tak-tak”, “Cakranegara”, dan “Welmes”. Pada perkembangan kemudian lebih banyak membawakan lagu-lagu rakyat Betawi seperti Surilang “Jali-jali dan sebagainya, serta lagu-lagu yang menurut istilah setempat dikenal dengan lagu-lagu Sunda gunung, seperti “Kangaji”, “Oncomlele” dan sebagainya.

Grup-grup Tanjidor yang berada di wilayah DKI Jakarta antara lain dari Cijantung pimpinan Nyaat, Kalisari pimpinan Nawin, Pondokranggon pimpinan Maun, Ceger pimpinan Gejen.

Daerah penyebaran Tanjidor, kecuali di daerah pinggiran kota Jakarta, adalah di sekitar Depok, Cibinong, Citeureup, Cileungsi, Jonggol, Parung dalam wilayah Kabupaten Bogor, di beberapa tempat di wilayah Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Tangerang.

Sebagai kesenian rakyat, pendukung orkes Tanjidor terutama para petani di daerah pinggiran. Pada umumnya seniman Tanjidor tidak dapat rnengandalkan nafkahnya dari hasil yang diperoleh dari bidang seninya. Kebanyakan dari mereka hidup dari bercocok tanam, atau berdagang kecil-kecilan.

Oleh masyarakat pendukungnya Tanjidor biasa digunakan untuk memeriahkan hajatan seperti pernikahan, khitanan dan sebagainya, atau pesta-pesta umum seperti untuk merayakan ulang tahun Proklamasi Kemerdekaan. Sampai tahun lima puluhan rombongan-rombongan Tanjidor biasa mengadakan pertunjukan keliling, istilahnya “Ngamen”. Pertunjukan keliling demikian itu terutama dilakukan pada waktu pesta Tahun Baru, baik Masehi maupun Imlek.

Perlu dikemukakan, bahwa sesuai dengan perkembangan jaman dan selera masyarakat pendukungnya, Tanjidor dengan biasa pula membawakan lagu-lagu dangdut. Ada pula yang secara khusus membawakan lagu-lagu Sunda Pop yang dikenal dengan sebutan “Winingan tanji”.


sumber : budayaindonesia

Sejarah Batavia

Batavia sebelum itu bernama Jayakarta dan sebelumnya lagi Sunda Kelapa, adalah nama yang diberikan oleh orang Belanda pada kota yang sekarang bernama Jakarta, ibu kota Indonesia. Kota ini merupakan pelabuhan yang menjadi basis perdagangan dan kubu militer VOC.
Nama Batavia dipakai sejak sekitar tahun 1621 sampai tahun 1942, setelah itu nama kota berubah menjadi Jakarta. Tetapi bentuknya dalam bahasa Melayu, yaitu "Betawi", masih tetap dipakai sampai sekarang.
Nama Batavia berasal dari kata Batavieren, salah satu nama suku di Belanda atau suku bangsa Jerman yang bermukim di tepi Sungai Rhein yang kini dihuni oleh orang Belanda.
Batavia juga merupakan nama sebuah kapal layar tiang tinggi yang cukup besar buatan Belanda (VOC), dibuat pada 29 Oktober 1628, dinakhodai oleh Kapten Adriaan Jakobsz. Tidak jelas sejarahnya, entah nama kapal tersebut yang merupakan awal dari nama Betawi- Batavia, atau bahkan sebaliknya, pihak VOC yang menggunakan nama Batavia untuk menamai kapalnya. Kapal tersebut akhirnya kandas di pesisir Beacon Island, Australia Barat. Dan seluruh awaknya yang berjumlah 268 orang berlayar dengan perahu sekoci darurat menuju kota Batavia ini.
Pieter Both yang menjadi Gubernur Jenderal VOC pertama, lebih memilih Jayakarta sebagai basis administrasi dan perdagangan VOC daripada pelabuhan Banten, karena pada waktu itu di Banten telah banyak kantor pusat perdagangan orang-orang Eropa lain seperti Portugis, Spanyol kemudian juga Inggris, sedangkan Jayakarta masih merupakan pelabuhan kecil.
Pada tahun 1611 VOC mendapat izin untuk membangun satu rumah kayu dengan fondasi batu di Jayakarta, sebagai kantor dagang. Kemudian mereka menyewa lahan sekitar 1,5 hektar di dekat muara di tepi bagian timur Sungai Ciliwung, yang menjadi kompleks perkantoran, gudang dan tempat tinggal orang Belanda, dan bangunan utamanya dinamakan Nassau Huis.
Ketika Jan Pieterszoon Coen menjadi Gubernur Jenderal (1618 – 1623), ia mendirikan lagi bangunan serupa Nassau Huis yang dinamakan Mauritius Huis, dan membangun tembok batu yang tinggi, di mana ditempatkan beberapa meriam. Tak lama kemudian, ia membangun lagi tembok setinggi 7 meter yang mengelilingi areal yang mereka sewa, sehingga kini benar-benar merupakan satu benteng yang kokoh, dan mulai mempersiapkan untuk menguasai Jayakarta.
Dari basis benteng ini pada 30 Mei 1619 Belanda menyerang Jayakarta, yang memberi mereka izin untuk berdagang, dan membumihanguskan keraton serta hampir seluruh pemukiman penduduk. Berawal hanya dari bangunan separuh kayu, akhirnya Belanda menguasai seluruh kota. Semula Coen ingin menamakan kota ini sebagai Nieuwe Hollandia, namun de Heeren Seventien di Belanda memutuskan untuk menamakan kota ini menjadi Batavia, untuk mengenang bangsa Batavieren.
Pada 4 Maret 1621, pemerintah Stad Batavia (kota Batavia) dibentuk[1]. Jayakarta dibumiratakan dan dibangun benteng yang bagian depannya digali parit. Di bagian belakang dibangun gudang juga dikitari parit, pagar besi dan tiang-tiang yang kuat. Selama 8 tahun kota Batavia sudah meluas 3 kali lipat. Pembangunannya selesai pada tahun 1650. Kota Batavia sebenarnya terletak di selatan Kastil yang juga dikelilingi oleh tembok-tembok dan dipotong-potong oleh banyak parit.
Pada awal abad ke-17 perbatasan antara wilayah kekuasaan Banten dan Batavia mula-mula dibentuk oleh Kali Angke dan kemudian Kali Cisadane. Kawasan sekitar Batavia menjadi kosong. Daerah di luar benteng dan tembok kota tidak aman, antara lain karena gerilya Banten dan sisa prajurit Mataram (1628-1629) yang tidak mau pulang.
Beberapa persetujuan bersama dengan Banten (1659 dan 1684) dan Mataram (1652) menetapkan daerah antara Cisadane dan Citarum sebagai wilayah kompeni. Baru pada akhir abad ke-17 daerah Jakarta sekarang mulai dihuni orang lagi, yang digolongkan menjadi kelompok budak belian dan orang pribumi yang bebas.
Pada 1 April 1905 nama Stad Batavia diubah menjadi Gemeente Batavia. Pada 8 Januari 1935 nama kota ini diubah lagi menjadi Stad Gemeente Batavia[2].
Suasana pelabuhan Batavia sekitar tahun 1940
Suasana pelabuhan Batavia sekitar tahun 1940
Setelah pendudukan Jepang pada tahun 1942, nama Batavia diganti menjadi "Jakarta" oleh Jepang untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II.

sumber : forumbebas

Merubah Sampah Jadi Emas

Peluang Bisnis Tanpa Modal, akan membahas apa aja yang bisa merubah sampah jadi emas itu. Apa mungkin sampah bisa jadi Peluang Emas. Mari kita teruskan liku-liku Peluang Usaha merubah sampah jadi Emas, Walaupun bisnis ini bisa dilakukan tanpa Modal sepeser pun.
Nah apakah anda tidak percaya sampah bisa jadi emas? Kalau tidak percaya wajar aja. Karena memahami kalimat secara Leterleg (apa adanya) Coba secara mendetail, yang mana seperti haji Sukri yang notabene Konglomerat dari hasil bisnis sampahnya. Maka dia bisa membeli satu bahkan seratus kilogram emas mungkin. Nah kemampuan inilah yang bisa menghasilkan emas. Artinya hasil jual dari Bisnis Tanpa Modal ini kita bisa belikan Emas.Supaya berkembang nalar pemahaman kita semua kita dituntut kreatif untuk bisa menghasilkan karya yang bermutu.

Untuk mengembangkan kreativitas dan wawasan bisnis. Inilah berapa masukan agar sampah bisa menjadi lahan emas:
1. Anda bisa mengumpulkan dirumah beberapa sampah yang punya nilai jual tinggi seperti sampah logam dan plastik. Misal sampah logam perkigramnya Rp. 2.000,- bagaimana kalau anda punya 1 ton. Sudah bisa jadi jutawan rasanya anda. Kalau mengumpulkan logam hingga 1 Ton.
2. Bisnis Pupuk Kompos / Kandang Anda bisa membuat sendiri dengan Gratis Pupuk jenis ini. Jika produksi Kompos anda bagus, maka hasilnya bisa dijual. Terbukti banyak sekali di Kota-kota besar menjual pupuk kompos, dan ini juga bisa jadi lahan emas. Tingal bisa kreatif tidak mengolahnya hingga siap jual ?
3. Sampah bisa jadi hiasan dinding yang menarik. Atau untuk asesoris seperti kalung, gelang dan bahkan bisa dibuat sandal, dan lain sebagainya.
4. Sampah elektronik banyak mengandung Logam Mulia. Sehingga saya pernah menjumpai seseorang yang ahli akan jenis logam ini. ternyata di Sampah Elektronik ini masih bisa menghasilkan uang yang melimpah, seperti kuningan, tembaga, perunggu, perak, dan bahkan emas kemungkinan besar ada di sampah elektronik. Jika anda ahli akan logam silahkan dibuktikan. Karena ada salah seorang di surabanya pekerjaannya memisahkan logam aslinya dengan lapisan elektronik menggunakan cairan kimia, konon dia mengambil emasnya atau logam mulia yang lainnya. Sekali lagi ini menuntut kreatifitas yang tinggi.

Sampai disini semua itu menuntut keahlian dan kreatifitas kita. Anda termasuk punya kreatifitas yang mana dan itulah yang bisa dimanfaatkan menjadi lahan emas kita sendiri. Meskipun bisnis dari sampah ini Tanpa Modal tetap kita harus kerja keras dan selalu inovatif jika ingin mengembangkannya menjadi prefesional dalam pengolahan sampah ini.


sumber : tanya jawab bisnis

Sejarah monas

Monas atau Monumen Nasional merupakan icon kota Jakarta. Terletak di pusat kota Jakarta, menjadi tempat wisata dan pusat pendidikan yang menarik bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Monas didirikan pada tahun 1959 dan diresmikan dua tahun kemudian pada tahun 1961.

Monas mulai dibangun pada bulan Agustus 1959. Keseluruhan bangunan Monas dirancang oleh para arsitek Indonesia yaitu Soedarsono, Frederich Silaban dan Ir. Rooseno. Pada tanggal 17 Agustus 1961, Monas diresmikan oleh Presiden Soekarno. Dan mulai dibuka untuk umum sejak tanggal 12 Juli 1975.

Sedangkan wilayah taman hutan kota di sekitar Monas dahulu dikenal dengan nama Lapangan Gambir. Kemudian sempat berubah nama beberapa kali menjadi Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas dan kemudian menjadi Taman Monas.

1. Ukuran dan Isi Monas
Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer.

2. Lidah Api
Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.

3. Pelataran Puncak
Pelataran puncak luasnya 11×11 m. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu.

4. Pelataran Bawah
Pelataran bawah luasnya 45×45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.

5. Museum Sejarah Perjuangan Nasional
Di bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang luas yaitu MuseumNasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Luas dari museum ini adalah 80×80 m. Pada keempat sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah Indonesia dari jaman kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa Indonesia hingga G30S PKI.


sumber : sejarah kompasiana

Sejarah marawis

Marawis adalah nama bagi sebuah alat musik tradisional yang dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu yang saratdengan pesan-pesan dakwah Islam dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Hingga kini belum ditemukan adanya penelitian ilmiah-historis ataupin data yang memadai untuk menjadikan bahan rujukan kapan sebetulnya kesenian Marawos ini berkembang dan siapa yang memeloporinya.

Sumber-sumber yang bisa menjadi rujukan histori marawis baru terbatas pada sumber-sumber lisan (oral). Konon kabarnya, Marawis dipopulerkan oleh para Haba’ib (anak cucu keturuna rasulullah SAW) dan merupakan produk kebudayaan bangsa Arab. Tak Heran, bila lagu-lagu padang pasir (baca:berbahasa Arab).

Secara Umum, dapat dikatakan bahwa marawis pada awalnya merupakan inovasu cara berdakwah umat Islam denga pencapuran kebudayaan (akultirasi). Cara-cara berdakwah seperti ini (baca : mengguanakan kesenian dan proses akulturasi) sebetulnya juga pernah diterapkan beberapa abad yang silam oleh para Wali Songo sebagai penyebaran Islam di tana jawa, seperti Sunan Bonang yang terkenal dengan Bonang-nya, Sunan Kalijaga dengan lagu ilir-ilirnya dan Sunan Ampel dengan lagu Tombo Ati-nya.

Seiring perkembangan zaman, kesenian marawis ini dikembangkan dan dilengkpi dengan menggunakan alat musik modern seperti gitar elekrik, organ , cymbal, drum, suling dll. Marawis pls alat-lat musik modern ini kemudian diistilahkan oleh banyak pelakunya sebagai kesenian Gambus.

sumber : al-awwabin

Dodol Betawi Khas

Dodol ataupun jenang sering identik dengan makanan khas Betawi, Garut dan Purwokerto. Namun, dodol merupakan sejenis makanan yang dikategorikan dalam jenis makanan ringan dan manis. Cukup sulit, membuat dodol yang benar-benar menghasilkan kenikmatan yang berkualitas tinggi, proses pembuatan yang lama serta keahlian yang tinggi pula.

Sebagai Ibukota Negara RI, Jakarta memiliki oleh-oleh yang demikian itu, Dodol Betawi. Masyarakat Betawi sangat antusias dalam menanggapi persoalan makanan manis ini. Bahan dasar yang digunakan untuk membuat dodol terdiri dari santan kelapa, garam, gula pasir, tepung beras dan gula merah.

Condet, salah satu wilayah yang dijadikan sebagai pusat Cagar Budaya Betawi pada pemerintahan Gubernur Ali Sadikin sejak 1976, merupakan perwujudan makanan masyarakat Betawi yang bercirikhas seperti dodol dan masih ada banyak lagi tempat di Jakarta yang menyajikan makanan khas dodol. 

sumber : media indonesia

Keunikan Ondel-ondel Betawi

Masyarakat Betawi sudah hampir kehilangan seni budayanya. Salah satunya adalah Topeng Betawi atau yang dikenal dengan adegan lenong. Untuk itu perlu Anda cermati bagaimana perkembangan sejarah terbentuknya kesenian ini.

Kesenian rakyat topeng Betawi mengawinkan budaya Melayu, Sunda, dan China. Salah satu tokoh yang terkenal sejak 1970-an adalah Bokir dengan grupnya yang sering pentas, Setia Warga. Pertunjukan itu biasanya diawali dengan tarian Kembang Topeng yang menampilkan banyak penari perempuan.

Sekarang, tarian itu diganti dengan Ronggeng Topeng. Ada interaksi antara penari dan penonton. Selain lewat komentar usil atau celetukan, juga lewat saweran atau memberi uang tips kepada para penari perempuan oleh penonton lelaki.

Ondel-ondel juga nyaris hilang dalam perhelatan JAA 2008. Padahal inilah kesenian rakyat Betawi yang paling populer dari waktu ke waktu. Bahkan ondel-ondel dianggap sebagai maskot yang menandai kebudayaan Betawi masih ada dan mampu bergaya.

Ondel-ondel berbentuk dua patung besar berongga menyerupai sosok lelaki dan perempuan. Patung diusung orang pada bagian dalamnya dan digerak-gerakkan seperti manusia. Ondel-ondel diilhami barong landung dalam budaya Hindu Bali yang menggambarkan pengantin Raja Bali dan Putri China. Kepopuleran ondel-ondel juga disulut pula oleh lagu Benyamin Suaeb, Yuk kite nonton ondel ondel. Yuuuk!

Sumber: media indonesia

Minggu, 13 Maret 2011

Manusia Dan Kebudayaan

1.      MANUSIA
 Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi, manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia. Manusia merupakan makluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri, makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan, makhluk yang berbudaya, dan lain sebagainya.
Dari definisi – definisi tersebut diatas kita dapat melihat bahwa manusia selain dapat dipandang dari banyak segi, juga mempunyai banyak kepentingan. Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur – unsur yang membangun manusia :
      - Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :
1.      Jasad adalah badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba, difoto, dan menempati ruang dan waktu.
2.      Hayat adalah mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
3.      Ruh adalah bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
4.      Nafs adalah keasadaran tentang diri sendiri 
                - Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
    1.      id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak.
    2.      Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id kedalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
    3.      Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira – kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan Ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan standar – standar moral yang diterima oleh Ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasannya merupakan asimilasi dari pandangan – pandangan orang tua.
    2.      HAKEKAT MANUSIA
    1.      Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
    Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak dan abadi.
    2.      Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.

    - Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :
      1.      Perasaan Intelektual adalah perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan. Seseorang merasa senang atau puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang atau tidak puas apabila ia tidak berhasil mengetahui sesuatu.
      2.      Perasaan Estetis adalah perasaan yang berkenan dengan keindahan. Seseorang merasa senang apabila ia melihat atau mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan kesal apabila tidak indah.
      3.      Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi
      Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor – faktor hayati dan budayawi. Sebagai makhluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi – segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi, dan sebagainnya.
      4.      Makhluk ciptaan Tuhan yang terkait dengan lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
      3.      KEBUDAYAAN
      Pengertian kebudayaan menyangkut bermacam – macam definisi yang telah dipikirkan oleh sarjana – sarjana bidang sosial budaya diseluruh dunia antara lain sebagai berikut :
      1.      Seorang antarpolog yaitu E.B.Tylor (1871) mendefinisikan kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan – kemampuan yang lain serta kebiasaan – kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
      2.      Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi mendefenisikan kebudayaan adalah sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk masyarakat.
      3.      Sutan Takdir Alisyahbana mendefinisikan kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir, hal ini amat luas apa yang disebut kebudayaan, sebab semua laku dan perbuatan tercakup di dalamnya, dan dapat diungkapkan pada basis dan cara berfikir, perasaan juga maksud pikiran.
      4.      ORIENTASI NILAI BUDAYA
      Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C. Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut 2 masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
      1.      Hakekat Hidup Manusia (MH)
      Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern, ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola – pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik, “mengisi hidup”.
      2.      Hakekat Karya Manusia (MK)
      Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda – beda, diantarannya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
      5.      KAITAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN
      Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduannya berbeda tetapi keduannya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam suatu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnnya.

      Manusia Dan Keadilan

      Jumat, 07 Januari 2011

      Artikel Tentang Hubungan Masyarakat Desa dan Kota dengan IPTEK dan Kemiskinan di Lingkungan Sekitar


      Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan

      • Pengertian Masyarakat
      Dalam arti luas masyarakat adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya.

      Masyarakat harus mempunyai syarat-syarat berikut :
      1. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang
      2. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah tertentu
      3. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju pada kepentingan dan tujuan bersama.
      • MASYARAKAT PERKOTAAN
      Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
      1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
      2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu
      3. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
      4. Kemungkinan-kemungkinan  untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
      5. Interaksi yang terjal lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi
      6. Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
      7. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
      • Perbedaan desa dan kota
      1. Jumlah dan kepadatan penduduk
      2. Lingkungan hidup
      3. Mata pencaharian
      4. Corak kehidupan sosial
      5. Stratifikasi sosial
      6. Mobilitas sosial
      7. Pola interaksi sosial
      8. Solidaritas sosial
      9. Kedudukan dalam hierarki administrasi nasional

      Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan sperti beras, sayur mayor, daging, ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan. Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yagn juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan transportasi. Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola-pola kehidupan sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik. Kesemuanya akan tercermin dalam komponen-komponen yang membentuk stuktur kota tersebut. Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
      1. Wisma
      2. Karya  
      3. Marga
      4. Suka
      5. Penyempurna

      Kota secara internal pada hakekatnya merupakan suatu organisme, yakni kesatuan integral dari tiga komponen meliputi penduduk, kegiatan usaha dan wadah. Ketiganya saling terkait, pengaruh mempengaruhi, oleh karenanya suatu pengembangan yang tidak seimbang antara ketiganya, akan menimbulkan kondisi kota yang tidak positif.
                  Di pihak lain kota mempunya juga peranan/fungsi eksternal, yakni seberapa jauh fungsi dan peranan kota tersebut dalam kerangka wilayah atau daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya, baik dalam skala regional maupun nasional.

      • Masyarakat Pedesaan
      Yang dimaksud dengan desa  menurut Sukardjo Kartohadi adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri. Menurut Bintaro desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan cultural yang terdapat disuatu daerah dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain.. Menurut paul H.Landis : desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri sebagai berikut :
      1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa
      2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan
      3. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar.
      Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
      1. Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
      2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
      3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
      4. Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal  mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya

      Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
      1. Konflik
      2. Kontraversi
      3. Kompetisi
      4. Kegiatan pada masyarakat pedesaan
      Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan

      • Ilmu Pengetahuan

      “ Ilmu pengetahuan” lazim digunakan  dalam pengertian sehari-hari, terdiri dari dua kata, “ ilmu “ dan “ pengetahuan “, yang masing-masing punya identities sendiri-sendiri. Dari berbagai macam pandangan tentang pengetahuan diperoleh  sumber-sumber pengetahuan berupa ide, kenyataan, kegiatan akal-budi,  pengalaman, sintesis budi, atau meragukan karena tak adanya sarana untuk mencapai pengetahuan yang pasti. Menata Iptek bagi pembangunan masa depan bangsa adalah upaya mendayagunakan iptek untuk menata peradaban dan kesejahteraan bangsa di masa depan. Perubahan-perubahan peradaban bangsa yang kita lihat dan kita rasakan saat ini maupun di masa depan sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan, riset dan teknologi di dunia. Masa lalu akhirnya hanya menjadi jejak ilmu pengetahuan dan teknologi, masa depan menjadi harapan dan sasaran cita-cita meningkatkan kesejahteraan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk itu, setiap langkah-langkah kenegaraan itu ditata dalam dan berdasarkan peraturan pemerintah dan undang-undang. Di dalam Undang-undang pada umumnya dimuat visi besar bangsa. Visi bangsa ini sangat penting, karena tanpa visi, negara menjadi tanpa arah.
      Untuk membuktikan pengetahuan itu benar, perlu berpangkal pada teori kebenaran pengetahuan :
      1.    Pengetahuan dianggap benar apabila dalil (proposisi) itu mempunyai hubungan dengan dalil (proposisi) yang terdahulu
      2.    Pengetahuan dianggap benar apabila ada kesesuaian dengan kenyataan
      3.    Pengetahuan dianggap benar apabila mempunyai konsekwensi praktis dalam diri yang mempunyai pengeahuan itu.
      Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya yaitu ; ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Epistemologis hanyalah merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan. Ontologis dapat diartikan hakekat apa yang dikaji oleh pengetahuan. Komponen aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.
      Langkah-langkah dalam memperoleh ilmu dan objek ilmu meliputi rangkaian kegiatan dan tindakan. Dimulai dengan pengamatan, yaitu suatu kegiatan yang diarahkan kepada fakta yang mendukung apa yang dipikirkan untuk sistemasi, kemudian menggolong-golongkan dan membuktikan dengan cara berpikir analitis, sistesis, induktif dan deduktif. Yang terakhir ialah pengujian kesimpulan dengan menghadapkan fakta-fakta sebagai upaya mencari berbagai hal yang merupakan pengingkaran.
      Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah, yang meliputi empat hal yaitu :
      1.    Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang obeyktif
      2.    Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada
      3.    Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dam budi yang digunakan untuk mencapai ilmu
      4.    Merasa pasti bahwa setiap  pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.

      • Teknologi
                  Dalam konsep yang pragmatis dengan kemungkinan berlaku secara akademis dapatlah dikatakan bahwa pengetahuan (body of knowledge), dan teknologi sebagai suatu seni (state of arts ) yang mengandung pengetian berhubungan dengan proses produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan ketrampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi. Teknologi memperlihatkan fenomenanya alam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis.
      Teknologi yang berkembang dengan pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya bidang teknik digambarkan sebagaia berikut :
      1.    Teknik meluputi bidang ekonomi,
      2.    Teknik meliputi bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer.
      3.Teknik meliputi bidang manusiawi.

      Alvin Tofler (1970) mengumpamakan teknologi itu sebagai mesin yang besar atau sebuah akselarator (alat pemercepat) yang dahsyat, dan ilmu pengetahuan sebagai bahan bakarnya.

      Kemiskinan
      Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal :
      1.    Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
      2.    Posisi  manusia dalam lingkungan sekitar
      3.    Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi
      Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat, dansistem nilai yang dimiliki.

      • Memahami kemiskinan
      Hidup miskin berarti kekurangan sumber daya yang dibutuhkan untuk berpartisipasi secara signifikan dalam sebuah masyarakat. Sumber kemiskinan bisa sangat dinamis. Sebagai gejala kerentanan ekonomi (economic insecurity), kemiskinan dapat timbul dari (a) risiko-risiko akibat guncangan ekonomi seperti naiknya harga-harga, penyakit, kecelakaan, dan bencana alam; (b) kemampuan warga atau kelompok warga yang terbatas untuk memulihkan diri sesudah guncangan ekonomi (Guy Standing, 2007). Oleh karena itu, program pengentasan kemiskinan pun seharusnya dinamis, sesuai dengan penyebab timbulnya kemiskinan tersebut. Dalam hal ini, cukup relevan jika dikatakan bahwa kemiskinan, selain dapat merupakan pengalaman yang bersifat sementara dan kronis, dapat pula menjadi takdir hidup yang bersifat permanen bagi seseorang.
      • Upaya Pengentasan Kemiskinan
      Untuk kemiskinan yang sifatnya sementara, program pengentasannya dapat dibagi menjadi dua, yaitu sebelum dan sesudah kemiskinan itu terjadi. Pendekatan yang kedua, yaitu upaya rehabilitasi atau penyembuhan masyarakat dari kemiskinan, merupakan pendekatan yang populer dilakukan di Indonesia. Bentuknya bisa bermacam-macam, mulai dari sumbangan-sumbangan, bantuan sosial, program jaminan sosial, dan sebagainya. Pendekatan yang pertama dapat dilakukan dengan mengembangkan kebijakan yang pro masyarakat miskin, misalnya dalam penentuan pajak dan anggaran belanja sosial. Faktanya, kekayaan yang dapat dimiliki seseorang, baik berupa materi, status sosial, maupun potensi internal pribadinya, seperti kesehatan dan talenta, tidak tersebar secara merata dalam kehidupan masyarakat. Adalah tanggung jawab pemerintah untuk memelihara keseimbangan di dalam kehidupan masyarakat melalui kebijakan-kebijakannya, sehingga kesenjangan sosial tersebut semakin menyempit.
      Untuk bentuk kemiskinan yang kedua, karena sifatnya yang permanen dan sering terjadi secara turun temurun, maka pendekatan yang dilakukan tidaklah sama. Orang yang telah terjebak dalam lingkaran kemiskinan yang permanen akan sulit untuk melepaskan diri dari ikatan tersebut karena prospek hidupnya akan relatif inferior dibandingkan lingkungan sosialnya. Efek yang saling memperkuat dari gejala-gejala kemiskinan—pendidikan rendah, kualitas kesehatan yang buruk, dan lingkungan sosial yang tidak ramah—akan terus mengelilinginya, sehingga ia semakin sulit untuk menaikkan kualitas kehidupannya.
      Satu-satunya cara yang paling efektif untuk meningkatkan taraf hidupnya ialah melalui pendidikan. Pendidikan di sini bukan hanya sebatas mengikuti program wajib belajar atau menjadi siswa di lembaga-lembaga pendidikan formal, mengingat biaya pendidikan formal yang berkualitas saat ini sangat tinggi, sehingga sulit dicapai oleh masyarakat miskin pada umumnya. Pendidikan di sini diartikan sebagai segala upaya pemberdayaan potensi-potensi yang dimiliki oleh masyarakat, sehingga membuatnya mampu untuk mengatasi persoalan-persoalan hidup, antara lain memenuhi kebutuhan hidup, memperoleh rasa aman, dan berpartisipasi lebih dalam lingkungan sosial. Upaya pemberdayaan tersebut bisa beragam, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi informasi.
                  Berdasarkan ukuran ini maka mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
      1.    Tidak memiliki faktor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan. Dll
      2.    Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha
      3.    Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD
      4.    Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
      5.    Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
      Kemiskinan menurut orang lapangan (umum) dapat dikatagorikan kedalam tiga unsur :
      1.    Kemiskinan yang disebabkan handicap badaniah ataupun mental seseorang
      2.    Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam
      3.    Kemiskinan  buatan. Yang  relevan dalam hal ini adalah kemiskinan buatan, buatan manusia terhadap manusia pula yang disebut kemiskinan structural. Itulah kemiskinan yang timbul oleh dan dari struktur-struktur  buatan manusia, baik struktur ekonomi, politik, sosial maupun cultural.

      Kemiskinan menjadi suatu kebudayaan atau subkultur, yang mempunya struktur dan way of life yang telah turun temurun melalui jalur keluarga.

      • Kesimpulan Hubungan Antara Masyarakat dengan IPTEK dan Kemiskinan
      Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi. Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara teknologi mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya.
      ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penerapannya, keduanya menghasilkan suatu kehidupan di dunia (satu dunia), yang diantaranya membawa malapetaka yang belum pernah dibayangkan. Oleh karena itu, ketika manusia sudah mampu membedakan ilmu pengetahuan (kebenaran) dengan etika (kebaikan), maka kita tidak dapat netral dan bersikap netral terhadap penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam penerapan atau mengambil keputusan terhadap sikap ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu mendapat pertimbangan moral dan ajaran agama.
      Dalam hal kemiskinan struktural, ternyata adalah buatan manusia terhadap manusia lainnya yang timbul dari akibat dan dari struktur politik, ekonomi, teknologi dan sosial buatan manusia pula. Perubahan teknologi yang cepat mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya perubahan sosial yang fundamental. Sebab kemiskinan diantaranya disebabkan oleh struktur ekonomi, dalam hal ini pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran, hasil produksi dan mekanisme pasar. Kesemuanya merupakan sub sistem atau sub struktur dari sistem kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi.